WATAMPONE - Korem 141/Toddopuli menggelar simulasi penanganan konflik sosial sebagai bagian dari latihan lapangan Korem 141/Tp Tahun Anggaran 2024. Simulasi ini melibatkan ratusan personel dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, serta Dinas Kesehatan. Kegiatan berlangsung di Bundaran Lapangan Merdeka Watampone, Kabupaten Bone, pada Rabu (13/11/2024), dan bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi konflik sosial.
Latihan ini dipantau langsung oleh Kapoksahli Pangdam XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI Tri Saktiyono, yang mewakili Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun selaku Komandan Latihan. Selain itu, hadir pula Kasrem 141/Tp Kolonel Inf Parjiyo, yang mewakili Danrem 141/Tp Brigjen TNI Sugeng Hartono sebagai Komandan Satuan Tugas Penanganan Konflik Sosial (Dansatgas PKS). Latihan ini fokus pada simulasi penanganan kerusuhan massa sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi konflik.
Skenario latihan dimulai dengan kedatangan massa demonstran di Tugu Bundaran Lapangan Merdeka, yang memprotes kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan masyarakat. Massa kemudian dihadang oleh petugas gabungan dari TNI-Polri serta Pasukan Huru-Hara Korem 141/Toddopuli. Dalam simulasi ini, pasukan gabungan menunjukkan kesiapan dan kemampuan mereka dalam meredam situasi konflik demi menjaga keamanan wilayah.
Danrem 141/Toddopuli Brigjen TNI Sugeng Hartono, yang sedang berada di Kabupaten Tana Toraja untuk pengamanan kunjungan kerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan bahwa latihan ini merupakan upaya penting untuk memastikan personel di wilayah Korem 141/Toddopuli selalu siap dalam menghadapi potensi kericuhan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan serta stabilitas sosial.
Baca juga:
Kenangan Terindah Peserta AKS TNI AD 2022
|
Menurut Brigjen Sugeng, sinergitas antara TNI, Polri, dan instansi pemerintah lainnya menjadi kunci untuk menghadapi dan menangani konflik dengan efektif. Ia menegaskan bahwa latihan ini bertujuan meningkatkan responsivitas personel gabungan dalam menangani situasi darurat serta menjaga situasi tetap kondusif. Latihan semacam ini juga menjadi bentuk kesiapan TNI-Polri dalam mengawal keamanan masyarakat di masa mendatang.
Kegiatan simulasi ini mencerminkan komitmen TNI-Polri dan pemerintah daerah dalam melindungi masyarakat dan menciptakan rasa aman. Dengan adanya latihan semacam ini, diharapkan personel yang bertugas dapat selalu siaga di lapangan kapan pun dan di mana pun diperlukan. ( Herman Djide)